Komisi X Soroti Realisasi Anggaran Satlak Prima

12-02-2016 / KOMISI X

Komisi X DPR RI melalui Panja Persiapan Asian Games 2018 soroti realisasi anggaran Satlak Prima pada tahun anggaran 2015. Pasalnya, Panja menerima beberapa keluhan dari Pengurus Besar Cabang Olahraga (PB Cabor), bahwa anggaran yang diberikan tidak tepat sasaran, tidak tepat waktu, dan tidak tepat guna.

Hal tersebut mengemuka saat Rapat Dengar Pendapat Panja Persiapan Asian Games 2018 Komisi X  dengan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Pengurus Komite Nasional Olahraga Indonesia, dan Ketua Satlak Prima, di Gedung Nusantara I DPR RI, Kamis (11/02/2016).

 “Kami melihat, perlu penjelasan lebih detail dari Satlak Prima terkait penggunaan anggaran 2015 lalu. Karena kami masih menerima keluhan, dari PB Cabor, para atlet, dan pelatih, bahwa anggaran yang diberikan di 2015 itu, tidak tepat sasaran, tidak tepat waktu, dan ada yang tidak tepat guna. Tidak semuanya, tapi ada sebagian kasus seperti itu,” kata Ketua Komisi X  sekaligus Ketua Panja Persiapan Asian Games 2018 Teuku Riefky Harsya.

Ia mempertanyakan, besaran anggaran Satlak Prima yang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, namun tidak diimbangi dengan peningkatan prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional. Misalnya, di Sea Games 2015 di Singapura, Indonesia hanya bertengger di peringkat 5, dari target peringkat ke 2.

Sementaara, terang politisi F-Demokrat ini,  pada APBN 2016 Komisi X menyetujui anggaran untuk Satlak Prima sebesar Rp 570 miliar. Namun Satlak Prima mengaku agar mencapai prestasi atlet Indonesia di kancah internasional, dibutuhkan anggaran setidaknya sebesar Rp 1,2 triliun untuk tahun 2016.

“Permintaan anggaran, jika diikuti terus, pasti tidak akan cukup. Jadi, sebelum kita bicarakan kenaikan anggaran untuk 2016, mari kita kaji lebih dalam apakah anggaran 2015 yang diberikan melalui Satlak Prima sebesar Rp 625 miliar sudah tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat guna. Karena yang menjadi korban adalah atlet dan PB Cabor,” tegas Riefky.

Riefky mengatakan, melalui Panja ini, pihaknya akan menyoroti berbagai persiapan menuju Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang itu. Setidaknya, ada empat aspek yang akan dipastikan, yakni administrasi, penyelenggaraan, ekonomi kerakyatan, dan aspek prestasi.

“Jadi memang dua  minggu pertama Panja bekerja, kita masuk dalam pembicaraan sukses administrasi. Kita sudah bertemu BPK, BPKP, LKPP, Inasco, KOI, Sesmenpora, dan lain sebagainya. Dan hari ini, kita masuk ke dalam substansi prestasi. Persiapan suksesnya prestasi Indonesia di Asian Games, mengerucut kepada pembinaan atlet, dan mengerucut lagi pada dana yang diberikan kepada Satlak Prima dan KONI dalam membina atlet cabor,” papar Riefky.

Politisi asal dapil Aceh ini memastikan, jika pengelolaan anggaran dan administrasi benar, tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna, maka dipastikan atlet akan lebih mudah berprestasi untuk membawa nama harum Indonesia, terutama di event internasional. Untuk itu, Panja juga meminta pihak BPKP untuk proaktif mendampingi kepanitian Asian Games dalam hal administrasi. (sf) foto: azka/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Optimalkan Unit Layanan Disabilitas di Bidang Pendidikan
22-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menegaskan pentingnya optimalisasi fungsi Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk mewujudkan...
Fikri Faqih Dorong Pendidikan Agama Jadi Pilar Integral dalam Revisi UU Sisdiknas
21-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menegaskan pentingnya pendidikan agama sebagai bagian tak terpisahkan dalam...
Revisi UU Hak Cipta Rampung, Royalti Musik Lebih Transparan
21-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Once Mekel menekankan pentingnya tindak lanjut nyata dari DPR dan pemerintah untuk...
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...